Masa pramusim IBL 2026 kembali menghadirkan sejumlah perubahan signifikan bagi beberapa klub. Dua kabar utama datang dari Pacific Caesar Surabaya dan Tangerang Hawks Basketball. Pacific memutuskan tidak lagi menggunakan jasa pemain heritage Frank Victor Johnson, sementara Hawks memperkenalkan Yesaya Saudale sebagai pemain baru. Kedua pergerakan ini akan memberi dampak langsung terhadap komposisi, strategi, dan dinamika kompetisi musim depan.
Pacific Caesar Surabaya menjadi sorotan pertama setelah memastikan bahwa mereka tidak akan menggunakan pemain heritage pada musim 2026. Keputusan ini muncul setelah aturan baru mengenai pengurangan slot pemain naturalisasi dan heritage. Situasi tersebut membuat setiap tim harus lebih selektif dalam memaksimalkan tiga slot pemain asing yang tersedia.
Pada musim 2025, Pacific memiliki susunan pemain yang terdiri dari 11 pemain lokal, tiga pemain asing, dan satu pemain heritage—yaitu Frank Victor Johnson. Pemain berdarah Filipina–Indonesia ini mencatatkan performa yang konsisten sepanjang musim. Dalam 25 pertandingan, Franky membukukan rata-rata 15.9 poin, 3 rebound, 4 assist, dan 1.1 steal per game. Ia menjadi motor serangan Pacific sekaligus pengatur tempo permainan. Namun pada 10 November 2025, Pacific secara resmi mengumumkan perpisahan dengan Frank Victor Johnson.
Pelatih kepala Pacific Caesar, Andika Supriadi Saputra, menegaskan bahwa keputusan untuk tidak menggunakan pemain heritage adalah langkah strategi yang sudah diperhitungkan. Ia menyebut bahwa tim akan memaksimalkan tiga slot asing untuk mencari pemain yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan permainan. Pacific memang dikenal cukup berhasil dalam memilih pemain asing, seperti kehadiran Miguel Angel Miranda dan AJ Bramah musim lalu. Tantangannya kini adalah menemukan komposisi yang tepat untuk menggantikan peran besar Franky musim depan.
Sementara Pacific berfokus pada restrukturisasi roster, Tangerang Hawks melakukan manuver yang tak kalah mencuri perhatian. Mereka resmi mengumumkan kedatangan Yesaya Alessandro Michael Joseph Saudale pada 17 November. Pengumuman ini segera menghebohkan para penggemar basket nasional karena Yesaya telah lama disebut sebagai pemain dengan potensi besar, tetapi belum sepenuhnya mendapatkan panggung utama di Pelita Jaya.
Selama beberapa musim terakhir, peran Yesaya di Pelita Jaya terus mengalami fluktuasi. Ia sempat tampil solid pada musim 2023 dengan rata-rata 8.7 poin, 3.1 rebound, 3.3 assist, dan 1.6 steal dalam 36 pertandingan. Namun pada musim 2024, kontribusinya menurun drastis menjadi 3.3 poin dan 1.7 rebound per game. Musim 2025 menjadi tahun yang semakin sulit. Yesaya hanya tampil dalam 22 pertandingan reguler dengan rata-rata 3 poin, 1.7 rebound, dan 1.9 assist per game. Di babak Playoffs, menit bermainnya bahkan berada di bawah enam menit per pertandingan.
Situasi tersebut membatasi ruang geraknya untuk berkembang. Di Pelita Jaya, ia berada di bawah bayang-bayang pemain bintang seperti Andakara Prastawa Dhyaksa, M. Arighi, dan Jerome Anthony Beane Jr. Kepindahannya ke Tangerang Hawks menjadi kesempatan baru untuk membuktikan bahwa ia mampu berperan lebih besar sebagai pengatur tempo dan penentu arah permainan.
Hawks sendiri sedang aktif memperkuat tim untuk kembali bersaing di babak Playoffs. Setelah sebelumnya mendatangkan Gungde Paramesvara dan beberapa pemain muda bertalenta, kehadiran Yesaya membuat rotasi Hawks semakin solid. Tim ini tampaknya tengah menyusun ulang strategi untuk meningkatkan konsistensi permainan mereka di musim 2026.
Dengan pergerakan besar ini, Pacific Caesar dan Tangerang Hawks sama-sama menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan IBL 2026. Pacific kini harus menemukan pemain asing yang tepat untuk menggantikan peran Franky, sementara Hawks membuka babak baru bersama Yesaya Saudale. Musim 2026 akan menjadi salah satu musim yang paling menarik untuk diikuti, karena banyak tim melakukan restrukturisasi besar di balik layar.


